Latest News

Minggu, 31 Juli 2016

Kronologis Penyerangan Polres Tanah Karo Versi Warga


Situs Judi Poker -Warga Desa Lingga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara melakukan penyerangan ke Polres Tahan Karo pada Jumat, 29 Juli 2016.

Informasi yang dihimpun dari warga Desa Lingga, penyerangan kemarin bermula sekira pukul 12.30, saat pihak pengembang atas nama Verawenta Br Surbakti menghubungi pihak Pemerintah Desa (Pemdes) Lingga untuk melakukan penghancuran pembatasan Jalan Lau Batu di area rencana relokasi mandiri yang dibangun untuk korban Erupsi Gunung Sinabung.

Mendapati permintaan itu, Warga Desa Lingga mempertanyakan alasan pihak pengembang meminta penghancuran pagar pembatas jalan tersebut. Selain itu, pemdes juga melapor ke kepolisian atas tindakan sepihak yang dilakukan pengembang.


Namun, laporan tersebut tidak ditanggapi polisi dengan alasan keberadaan hak atas jalan yang dituntut warga.

Warga Desa Lingga yang didominasi ibu-ibu juga melakukan demonstrasi dengan menduduki Jalan Lau Batu. Mereka mempertanyakan pembangunan tenda kepolisian di lokasi relokasi.

Langkah warga tersebut direspon salah satu oknum polisi dengan mengancam sambil mengeluarkan dan menodongkan senjata api kepada warga. Diduga, oknum polisi tersebut bernama Efraim atau Mamak Lia.


Mendapati tindakan represif dari polisi, emosi warga terpancing dan melakukan tindakan anarkis sehingga melakukan pembakaran terhadap pos polisi dan alat berat.

Selanjutnya, puluhan personel polisi mendatangi Desa Lingga dengan menggunakan tiga mobil colt diesel.

Polisi lalu melakukan penangkapan dan pemukulan kepada warga desa yang mereka temui di sepanjang Jalan Simpang Desa Lingga.

Bahkan petugas juga memasuki gudang merpati, menghancurkan kendaraan yang terparkir dan dua sepeda motor, serta melakukan pengancaman kepada pemilik gudang merpati dengan senjati api.

Kapolres Tanah Karo yang berada di lokasi ikut memaki dan menodongkan senjata api kepada warga Desa Lingga yang bernama Pian Perangin-Angin.


Informasi yang diperoleh menyebutkan, polisi melakukan intimidasi kepada warga dengan melakukan penembakan ke udara di depan masyarakat Lingga. Polisi juga melakukan perusakan di depan gudang spekulasi dan melakukan pemukulan kepada warga yang berada di sekitar gudang spekulasi.

Kemudian polisi melakukan pemukulan terhadap pengendara mobil L300 serta merusak mobil dengan menggunakan senjata laras panjang, padahal di dalam mobil tersebut terdapat anak-anak.

Setelah melakukan pengerusakan dan pemukulan, polisi kembali ke Mapolres Tanah Karo dengan membawa lima warga Desa Lingga.

Usai polisi pergi, masyarakat berkumpul di Jambur Desa Lingga. Kemudian sekira pukul 19.00 WIB, ratusan masyarakat Desa Lingga mendatangi Mapolres Tanah Karo.

Tujuan mereka datang untuk menuntut dibebaskannya lima warga Desa Lingga yang ditahan.

Melihat kedatangan warga, polisi kembali melakukan tindakan provokasi. Bahkan polisi melakukan pemukulan terhadap salah satu warga Desa Lingga yang bernama Sinulingga (75).


Situasi semakin memanas dan tindak kekerasan mulai terjadi, polisi memukuli warga yang berkerumun, menembakkan gas air mata dan menembakkan peluru tajam ke arah kerumunan massa.

Satu orang warga Desa Lingga tewas, diduga terkena peluru tajam polisi, satu orang kritis dan dibawa ke Rumah Sakit Adam Malik, Medan. Sedangkan 19 orang lainnya mengalami luka berat dan luka ringan akibat tindakan represif polisi.

Sekira pukul 21.30 WIB, warga Desa Lingga berhasil ditenangkan oleh pihak TNI, dengan jaminan akan mengeluarkan masyarakat yang ditahan kepolisian. Kemudian pada pukul 24.00 WIB, warga yang ditahan oleh polisi tiba di Desa Lingga.

« PREV
NEXT »

Tidak ada komentar

Posting Komentar